Matahari
merupakan sumber energi utama di muka bumi. Bumi tanpa matahari, ibarat mobil tanpa Bahan Bakar Minyak (BBM), ia pasti akan mati, tidak dapat dihuni. Dengan adanya matahari, tumbuhan bisa berfotosintesis
dan pada giliran berikutnya akan menghasilkan oksigen untuk dihirup, dengan adanya matahari jemuran dirumah
bisa kering, dengan adanya matahari siklus angin dapat bekerja dengan baik,
dengan adanya matahari suhu di bumi sangat stabil serta banyak lagi manfaatnya.
Saat
ini PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) atau panel surya sudah berkembang
sangat pesat. Dimana cahaya matahari yag diterima oleh panel surya sudah dapat
disimpan pada baterai sehigga dapat digunakan pada saat
dibutuhkan.
Di Indoensia, seluruh energi listrik disuplai oleh perusahaan
listrik Negara (PLN), namun belum banyak memanfaatkan matahari sebagai sumber energinya. Sedangkan di negara-negara maju, mereka sudah menggunakan teknologi
PLTS bahkan pemanfaatannya sudah merambah ke dunia otomotif, ditandai dengan hadirnya mobil-mobil tenaga matahari. Selain itu mereka juga banyak membangun danau buatan untuk menampung panel surya sebagai pembangkit listrik di wilayah tersebut.
Energi di alam ini jumlahnya banyak sekali. Berdasarkan hukum kekekalan
energi, jumlah energi dari sebuah sistem tertutup
itu tidak berubah (konstan). Jumlah energi akan tetap sama, energi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan oleh manusia. Namun energi dapat berubah dari
satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
Nah, bagaimana perubahan energi yang terjadi pada beberapa
sistem di alam? Bagaimana mekanisme perubahannya? Persoalan akan kita analisis
bersama melalui suatu kegiatan simulasi menggunakan Phet Interactive.
Tujuan Kegiatan
Mengetahui
pengaruh suhu terhadap energi yang tersimpan
Mengetahui
pengaruh jenis benda terhadap energi yang tersimpan
Mengetahui
perubahan energi yang terjadi pada beberapa sistem energi
Alat/Bahan
Aplikasi Phet
Interactive Simulation
Prosedur
Kegiatan 1
- Bukalah aplikasi Phet Interactive Simulation berikut :
- Beri tanda centang (√) pada box Energy Symbols,
- Pindahkan kubus “iron/besi” di atas tungku kemudian pindahkan termometer di dekat kubus tersebut.
- Catatlah jumlah E awal sebelum dipanaskan.
- Kembalikan heat controller pada posisi normal, amati jumlah energi yang masih berada pada kubus “iron”.
- Ulangi percobaan tersebut dengan mengganti kubus "iron" dengan bata "brick" dan air.
- Amati kenaikan suhu pada termometer. Kemudian catatlah jumlah Energi E yang timbul.
- Ubahlah suhu air dengan memindahkan heat controller (pengatur suhu) ke bagian heat (panas).
0 komentar:
Posting Komentar